Senin, 19 Juli 2010

Langkah-Langkah Konfigurasi Kabel Straight dan Cross

1. FUNGSI URUTAN WARNA KABEL UTP


STRAIGHT
1. Putih Orange —— 1. Putih Orange
2. Orange —— 2. Orange
3. Putih Hijau —— 3. Putih Hijau
4. Biru —— 4. Biru
5. Putih Biru —— 5. Putih Biru
6. Hijau —— 6. Hijau
7. Putih Coklat —— 7. Putih Coklat
8. Coklat —— 8. Coklat



Komponen Jaringan


1. NIC (Network Interface Card)
Adalah kartu jaringan atau LAN Card berupa papan elektronik yang nantinya ditanam atau dipasang di setiap komputer yang akan dihubungkan ke suatu jaringan. Jaringan ini tidak terbatas pada LAN (Local Area Network) saja bisa juga Workgroup.


2. HUB atau Concentrator
hub adalah perangkat dengan banyak port yang memungkinkan beberapa titik (dalam hal ini komputer yang sudah memasang NIC) bergabung menjadi satu jaringan pada topologi star.


Vidio yg amat narsis... pengen tiru gaya Imam Vocalisnya J-Rocks... hehehehe ya... beda2 tipis lah... (lebayy)

Tentang Aku dan Teman2 GMP

Seperti layaknya sesuatu yang sederhana, tragedy nama Gempa terbentuk karena sekolompok pemuda membentuk sebuah komunitas, nama Gempa sendiri diambil dari nama jalan di desa kami yaitu Jalan Andi Pangguriseng yang terletak di kecamatan Wotu Kabupaten Luwu Timur, tepatnya di desa Lampenai. Nama Gempa itu tercermin dari nama Pahlawan Andi Pangguriseng yang teduh dalam kiprahnya, tentram dalam kesahajaannya, serta bermartabat dalam kesederhanaannya.
Sore itu, aku bekerja bakti bersama teman-temanku. Sebatang pohon dengen tua yang rindang melindungiku dari sengatan sinar mentari yang pancarannya senantiasa menyinari hari-hariku. Hari itu adalah hari yang sangat penting bagi anak-anak Gempa : Hari pertama membuat arena untuk pertandingan balap sepeda yang kami adakan.

Sekilas Historis Wotu Purba dan Masa Pergerakan Nasional

wotu di tengah
(klik untuk memperbesar)
Jumlah penduduk pendatang dikampung kami sekitar sepertiga dari total populasi. Ada orang jawa, ada orang Kalimantan, serta orang bugis yang datang dari berbagai daerah di Sulawesi Selatan dan masih banyak lagi orang-orang dari daerah lain.
Persis di tengah-tengah kecamatan kami berdiri tugu yang di tugu tersebut bertuliskan “Lalambate Tarantajo” yang merupakan spirit dari sikap kegotong royongan warganya. Kampong kami merupakan cikal bakal adanya tanah Luwu. Menurut cerita dari kakekku, bahwa Batara guru adalah Pajung/Datu luwu I. Daerah yang pertamakali Batara Guru memijakkan kakinya adalah Wotu, bahkan di Wotu pula Batara Guru mengambil 3 buah benda pusakanya tepatnya di Tanjung Pentomua (Tanjung Pertemuan). Permaisurinya bernama We Nyiliq Timoq. Dari perkawinan mereka lahir Batara Lattuq. Dalam buku sumber tertua sejarah Luwu yaitu Epos Galigo yang berhasil di kumpulkan oleh seorang sarjana berkebangsaan Belanda bernama BF. Matthes pada tahun 1880, disebutkan bahwa raja pertama yang mendirikan kerajaan Ware sekitar kampong Ussu adalah Batara Guru. Ia digambarkan sebagai anak lelaki tertua To Palanroe atau To Patotoe, maha dewa langit dan istrinya bernama Datu Palingeq.

Kajangki dan Sumajo Tarian Asli Luwu

(Pengantar; Nawawi S. Kilat)





BERAWAL akan ketertarikan saya ketika semasa kuliah di Universitas Indonesia, tempat dimana kami dahulu sempat ditempa dalam penguasaan ilmu pengetahuan, saya kagum dan, ada rasa iri melihat teman-teman saya dengan tekun belajar Javanologi dan Sundalogi.Hal ini mengingatkan akan masa kecil saya di kampung, belajar banyak tentang La Galigo dari Pua Kannu dan kakak saya Alwi Azis dan Amin Wahid. Sudah menjadi kebiasaan saya bila pulang berlibur di kampung halaman, saya selalu menyempatkan diri menemui Bapak Prof Zainal Abidin Farid di kota Makassar, kami sering berbincang cukup lama pada setiap kesempatan, beliau sangat senang karena masih ada orang seperti saya yang punya kepedulian tentang hal ini, dan berpesan jangan berhenti belajar , walaupun sebenarnya disiplin ilmu saya bukanlah pada bidang ini, tetapi walaupun demikian saya punya perhatian besar Masih teringat dalam ingatan saya ketika salah seorang guru sejarah kami mengajarkan tentang seni tari, dan beliau menyatakan bahwa tarian Pa’jaga berasal dari Luwu, sempat saya membantahnya bahwa itu tidaklah benar,

Vidio Narsis Ijal



judul : waka-waka
Inilah obsesi seorang anak muda yang ingin jadi artis :), hehehehe



judul : kehilangan
Lumayan lah... expresinya mirip dengan aslinya, hihihihhiihhii

Mengenang Masa Kanak-Kanak




Foto di atas adalah foto keponakan saya, Azka Ramadhan tinggal di Palu Sulawesi Tengah dan beberapa foto diri saya di blog ini.

Saya suka banget foto di atas, dengan mimik ceria seorang bayi mungil yang bersahabat dengan laptop ayahnya hanya untuk bermain, bercanda dan bersenang-senang walaupun belum mengerti kegunaan alat tersebut. Anak-anak banget! Ditambah lagi senyumannya yang elok seakan menunjukkan kedamaian tiada tara.

Sensasi Makanan Khas Daerah Wotu Sulawesi Selatan

Hari ini gag ada kuliah, makanya iseng2 buat note tentang kuliner, yg gag suka makanan mending gag usah baca, hehehehe… tp yg doyan makan silahkan di baca n jgn lupa “leave a comment”… let’s cekidot…
Provinsi Sulawesi Selatan memang terkenal dengan kekayaan kulinernya. beberapa diantaranya sudah dikenal kelezatannya oleh masyarakat luar seperti Coto Makassar, Sop Konro, ataupun Es Pisang Ijo. Namun, pengetahuan mengenai kuliner sulawasi selatan ini, belum lengkap rasanya jika belum menceritakan beberapa makanan yg sering saya cicipi di kampung sewaktu kecil dulu. saya lahir di Kecamatan Wotu kabupaten Luwu Timur. Adapun kuliner khas yang ingin saya bahas adalah



1. Barobbo
Barobbo merupakan Bubur Jagung khas masyarakat Sulawesi Selatan khususnya masyarakat di Tana Luwu (Kota Palopo, Kab. Luwu, Kab. Luwu Utara, dan Kab. Luwu Timur).
bahan utamanya adalah Jagung, Ayam (goreng dan suwir-suwir) atau udang, Bawang merah, Bawang putih, Merica, Bayam atau kangkung atau sawi, dan Daun sup.
Bisa juga diberi Pelengkap seperti Bawang goring, Cabai, ditambah jeruk nipis dan Perkedel jagung. Bahan untuk perkedel jagung adalah : Jagung, Telur 1 biji, Bawang merah, Bawang putih, Merica, Tepung 1 sendok serta Daun sup ditambah daun bawang (lebih enak lagi pakai udang).
Makanan ini biasanya disajikan jika berkumpul dengan keluarga, bisa juga pada saat berbuka puasa pada bulan ramadhan.