Kamis, 04 November 2010

Arti "Daeng" Dalam Kebudayaan Bugis

Tindakan anggota Pansus Century dari Partai Demokrat Ruhut Sitompul memanggil mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) dengan sebutan 'Daeng' menuai kritikan. Tindakan politisi yang juga pemain sinetron itu dinilai meledek.

Kota Daeng, siapa yang tak kenal julukan ini. Julukan ini disematkan kepada kota Makassar, ibukota Sulawesi Selatan dan sekaligus sebagai pintu gerbang Indonesia bagian timur. Namun saya yakin masih banyak kaskusers yang belum paham tentang makna “Daeng” itu sendiri, utamanya orang-orang yang berasal dari luar pulau Sulawesi.

Pada dasarnya dulu di Makassar terdiri atas 4 stratafikasi sosial yaitu:
1. Kare: Ulama atau Tokoh Religi
2. Karaeng: Raja atau Bangsawan
3. Daeng: Kalangan pengusaha, shah bandar
4. Ata : Budak

sangat mirip dengan stratafikasi di Bali atau peradaban hindu.yaitu: brahma, ksatria, waisaya dan sudera

Gelar “DAENG” pada hakikatnya tidak didapatkan begitu saja melainkan mengandung makna yang beragam. maknanya antara lain:

1. Penghambaan dari nama Allah, kurang lebih sama dengan nama Islam yang ditambahi dengan Abdul. Misalnya Daeng Patoto. Patoto dalam lontara artinya pencipta, sehingga Daeng Patoto adalah hamba dari yang maha pencipta. Daeng Tanicalla, artinya tak tercela. Yang tak tercela hanyalah Allah SWT. Daeng Manaba, yang artinya penyayang, hamba dari yang maha penyayang;

2. Berasal dari kata benda Makassar “pakdoangang” dari akar kata “doa” dan harapan. Ada beberapa “pakadengang” yang dapat masuk dalam kategori ini, misalnya:, Daeng Bau, agar yang bersangkutan memberikan nama harum bagi keluarga dan masyarakatnya. Daeng Nisokna, yang diimpikan, yang dicita-citakan. Daeng Gemilang, agar tampil lebih gemilang. Daeng Nikeknang, agar selalu dikenang. Daeng Kanang agar ia cantik, Daeng Baji agar dia baik hati, Daeng Puji agar dia menyenangkan;

3. Penegasan bahwa dia juga adalah golongan bangsawan: Daeng Memang, artinya dia memang “daeng”, Daeng Tonji, yang artinya, diapun “daeng”. Daeng Tommi,yang artinya sebelumnya dia bukan daeng tetapi sekarang diapun sudah “daeng”. Daeng Tadaeng artinya, “daeng” atau bukan, baginya sama saja;

4. Panutan , yang diambil dari nama tokoh yang sukses karena kejujurannya atau keberaniannya atau kepintarannya, dan atau kekayaannya, tanpa terlalu memperhatikan makna dari “pakdaengang” itu. 

5. “DAENG”, juga bisanya diberikan kepada seseorang yang berjasa, dan gelar itu disesuaikan dengan keadaan orang itu. Seorang berkebangsaan Amerika diberi gelar daeng yaitu Daeng Rate, karena kebetulan orangnya tinggi. 

Saat ini gelar-gelar paddaengang telah mengalami pergeseran. Anak-anak muda suku Makassar mungkin masih tetap mendapat nama paddaengang dari orang tua mereka, tapi hanya sedikit sekali yang mau memakainya. Alasan utamanya karena nama paddaengang berkesan ketinggalan jaman atau jadul istilah anak sekarang. Apalagi karena nama daeng saat ini identik dengan masyarakat golongan kelas bawah di kota Makassar, misalnya tukang becak, tukang sayur, tukang ikan, dll. 

Sepertinya inilah yang memicu kontroversi mengapa JK tak layak dipanggil dengan nama gelar Daeng, karena di Makassar, Daeng hanya dipakai untuk memanggil abang becak

Selain itu, penggunanya adalah orang-orang yang punya hubungan sangat dekat atau kekeluargaan dengan orang lawan bicaranya dan penggunannya sebatas dalam forum bersifat non-formal. Bila dua ketetuan ini dilanggar, kata 'Daeng' jadi bermakna ejekan.

"Yang di DPR itu forum intelektual dan formal, Ruhut Sitompul juga bukan kerabat Pak JK. Oleh karena itu penyebutan kata Daeng menjadi tidak tepat dan konotasinya merendahkan, maka wajar ada yang tersinggung.

Jadi hanya kerabat dekat JK saja yang berhak memanggilnya Daeng Ucu?

"Oh tidak, semua bisa. Tetapi dalam pembicaraan lingkup kecil dan suasana yang cair, misalnya ngobrol santai berdua. Jadi bukan dalam forum serius yang disaksikan banyak orang dan tidak untuk bercanda.

Saya sendiri juga orang bugis,saya juga punya nama bugis,tetapi dalam pergaulan sehari-hari jarang dipakai,hanya dengan sanak saudara aja masih dipakai....dan saya pribadi amat sangat tersinggung dengan ucapan Ruhut "Bacot" sitompul yang memanggil pak JK dengan sebutan "daeng" bukan pada tempatnya....

tulisan asli klik disini

4 komentar:

  1. nice job to share this kandaa

    BalasHapus
  2. siippp... silahkan di sedot dinda... :)

    BalasHapus
  3. EMANG MINUMAN MW DI SEDOOOTT??? HEHEH TP INFO INI PENTIING BNGETSS

    BalasHapus